JAWABLAH DENGAN BENAR
1.carilah informasi tentang cara men-solder yang benar(lebih baik yang ada gambarnya)
2.carilah informasi d internet bagaimana cara mengecek kapasitor apakah masih dalam kondisi baik/buruk dengan menggunakan multitester
3.teranagkan tentang transistor dan kaki-kaki pada transistor(disertai gambar)!
4.carilah informasi di internet bagaimana cara mengecek transistor apakah masih dalam kondisi baik atau rusak!
5.bagaimana cara mengecek/mengetahui kapasitas menggunakan multimeter komponen berikut:
a.resistor
b.kapasitor
c.transistor
JAWAB :
1.cara mensolder yang baik
Bagi
para penggemar elektronika membuat rangkaian sendiri memiliki kepuasan
tersendiri dari pada membeli rangkaian berupa kit yang siap pakai. Salah
satu tantangan bagi para penggemar elektronika dalam membuat rangkaian
sendiri adalah teknik menyolder. Diantara sekian banyak kegagalan dalam
membuat suatu rangkaian elektronika salah satunya bersumber dari teknik
menyolder yang tidak tepat atau jelek. Untuk itu kali ini Kotretan
Hendriono mencoba membeberkan pengalaman pribadi tentang teknik
menyolder yang terbaik.
Deskripsi
Menyolder
merupakan pekerjaan yang membutuhkan kesabaran cukup tinggi selain
keterampilan tangan dalam menggerakan solder. Dan solder adalah
perangkat wajib yang harus dimiliki dalam tahap penyolderan, namun harus
diperhatikan bahwa salah satu penentu kualitas penyolderan adalah
kualitas soldernya itu sendiri. Papan rangkaian tercetak atau PCB
merupakan lapisan yang sangat peka terhadap panas, jika solder memiliki
tingkat panas yang berlebihan maka lapisan tembaga yang menempel pada
PCB akan mudah untuk terkelupas, selain itu beberapa komponen
elektronika memiliki tingkat panas tertentu sehingga ketika komponen
elektronika tersebut menerima panas yang melebihi kemampuannya maka
komponen akan rusak sebelum digunakan. Sebaliknya jika solder memiliki
tingkat panas yang rendah maka timah tidak mampu merekat kuat pada PCB.
Jika dilihat sepintas sepertinya komponen elektronika tersolder dengan
baik pada PCB namun sebenarnya timah tidak mampu merekat kuat pada PCB
hingga kualitas rangkaian elektronika juga jelek. Hindari menggunakan
solder pistol karena panas pada ujung soldernya tidak mampu di kontrol
dengan baik, kecuali anda sudah profesional dalam mengatur lamanya waktu
solder menempel pada PCB, memahami kualitas komponen dan mengetahui
kualitas timah yang digunakan.
Mengenal Solder dan Peralatan
Solder
biasanya digolongkan menurut dayanya (watt). Padahal penggolongan
seperti ini memiliki tingkat akurasi rendah karena penggolongan sesuai
dengan wattnya itu biasanya tidak menjelaskan effisiensi-nya, besarnya
daya yang disalurkan hingga keujung solder. Harus diperhatikan pula
kapasitas panas dari solder serta waktu naik ke suhu yang stabil. Suhu
maksimum solder yaitu suhu dalam keadaan seimbang, suhu yang dicapai
bila panas yang dibangkitkan solder telah seimbang dengan panas yang
hilang diserap oleh sekelilingnya. Solder yang baik akan menghasilkan
suhu maksimum yang sama untuk suatu model yang sama bila disambungkan ke
tegangan sumber yang sama.
Sumber daya dari solder berasal dari
elemen pemanas yang resistip, maka suhu yang dihasilkan solder dapat
diubah dengan pengaturan tegangan sumber pemanasnya. Untuk menghasilkan
kualitas penyolderan yang baik lebih baik kita memilih jenis solder yang
tingkat panas suhunya dapat diatur baik secara otomatis maupun secara
manual yang mampu disesuaikan dengan kebutuhan.
Suhu solder
ditentukan selain oleh wattnya juga ditentukan oleh besar, bentuk ujung
dan bahan besi yang digunakan. Pemilihan bentuk ujung solder juga
mempengaruhi kualitas penyolderan maka sesuaikan bentuk ujung solder
yang cocok dengan kebutuhan. Tabel dibawah ini menunjukan penggolongan
umum solder sesuai dengan tugas dan wattnya. Perhatikan bahwa pemilihan
solder untuk tugas tertentu harus dimulai dari solder dengan watt
rendah, jika tidak memadai maka secara bertahap barulah memilih solder
dengan daya yang lebih besar.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJtbLFY_tRQBAV1_vdApRt9of2QjSP8UJ8G7aRt24ycQfYwSRMWuaZ_xAz4qOZ4lSgWxJwQ7GCyLoYpsEiq2twgU6SD68F6dJAFU6SNYHbUEa3OqC4DyVtoSvsRiuUVSOUmRyn6Ha1MoE/s400/01_Variable_Temperature_Soldering_Station.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjenODTYFCP3jFTLs4rGTYImtYa-fET-Yj4BDrwU_a9gD05cbjANDobRF3oiFVkSFelv7ojt6D7GX5WpM5i_A74CV-_5PkYB6ZDHZa8b6RlC5qOpvTbJjdfQGVqtSXkAgtKwLfeuDzK8Uc/s400/02_Timah_Solder.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOCzxvZEHhzyuDcGl2NGppzphHuD6hj_k8P-DzTAMPERwl3ecUzhg3_Jp8UQwSiXvip7rmNbQV3Eo3BS3fzA1CK7rZlPF4BNyFtj786Gc1XVp9PIVkOegIwfRZXY5rFTpt89YeQZ6iN_4/s400/03_Long_Needle_Nose_Pliers.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzWu-hMkoD0L04pF9dBZOgVd7H1o-xVLXszrjPApk3fkW43DCIkE0HSk-2LKIDb3Ek13RNJ371GlFjBMhUdf5WK0qs762XNAcFhOK1oxs_PW0MiG8wQ1sF4VQiziDXXfCReUOo6kZqbGg/s400/04_Shearcutter.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKqTePx9fo-x3asENA9paX5pE_cz2gkCpXMMXUyjk0Gyq0XMsNj2qARSECceYoFB9aYzGsmzSlUx6DVcFfnJvShTbMwNRImuH4jwYw7mDaCtRho5Ou5YgZKKqnE3pf84ECssAj82gFsec/s400/05_Anti-Static_De-Soldering_Pump.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYuWJ-JP4guZpFrIqn4vBjr0QnggHC-G71A-Ia7O1GiKqeEW7wLEzZeJhc8JVlsZn9neRvQEuHT_Qx4OjVIdT5GLyG9C_G0oHMhhnzEDJDlhLp-2zCuSUeQE16e4eQ5Q-dOdvjF30cOhg/s400/06_Liquid_Rosin_Flux.jpg)
Keselamatan Kerja
- Gunakan kacamata polycarbonate atau yang sejenis untuk melindungi mata dari asap solder
- Jangan pernah menyentuh elemen pemanas atau ujung dari solder
- Selalu kembalikan solder pada stand soder setelah digunakan atau ketika tidak digunakan
- Lakukan penyolderan pada area yang cukup ventilasi
- Cuci tangan ketika selesai mengerjakan penyolderan
Persiapan Penyolderan
Ujung
solder atau ada yang menyebutnya paku solder memiliki peranan penting
dalam tahap penyolderan, untuk itu sangat dianjurkan untuk memilih ujung
solder yang dilapisi (disepuh) besi atau baja selain lebih tahan lama
juga lebih mudah dalam pemeliharaannya dari pada ujung solder tembaga
telanjang tanpa disepuh. Ujung solder yang dilapis besi tidak boleh
diampelas atau dikikir karena hal tersebut dapat mengikis/merusak
lapisan besinya.
Ujung
tembaga tanpa pelapis alias telanjang harus benar-benar terpelihara
dengan baik, bersih dan berlapis timah. Bila terdapat lapisan-lapisan
kerak hitam maka harus segera dikikir atau diampelas sehingga ujungnya
menjadi bersih dan licin. Ujung solder yang kotor akan mempersulit
rambatan panas dan sulit dalam penyolderan. Periksa dudukan ujung solder
dari kemungkinan longgar, jika longgar segera kecangkan sehingga
effisiensi panas dan rambatan panasnya lebih terjamin.
Lapisi
ujung solder dengan timah saat proses pemanasan dimulai, hal ini untuk
menjaga agar ujung solder tetap bersih. Siapkan lap anti panas untuk
membersihkan ujung solder yang sewaktu-waktu bisa kotor oleh
lapisan-lapisan oksid yang akan muncul saat dilakukan penyolderan.
Jangan pernah menggunakan batu salmiak dalam membersihkan ujung solder
karena hal ini dapat merusak ujung solder dan meninggalkan sisa endapan
disekitar titik solderan.
Jika
ujung solder dari tembaga telanjang tanpa lapisan besi maka setiap
melakukan penyolderan akan mengikis tembaga berupa butiran halus yang
ikut menempel pada PCB dan lama kelamaan pada ujung solder akan
terbentuk kawah. Ampelas atau kikirlah lagi hingga ujung solder menjadi
licin dan lapisi kembali dengan timah.
Gunakanlah jenis timah solder
berkualitas yang terdiri dari campuran timah dengan titik lebur rendah
dan mengandung kolophonium sebagai cairan solder. Timah dipasarkan dalam
bentuk kawat kecil dengan diamater beragam dan digulung. Jangan
sekali-kali menggunakan jenis kawat timah yang tidak berkualitas karena
akan merusak kualitas penyolderan, sehebat apapun kita menyolder,
sebagus apapun solder yang digunakan dan sekuat apapun PCB jika timah
yang digunakan jelek maka hasil solderan pun tetap jelek dan tentunya
kualitas akhir rangkaian elektronik yang mengecewakan.
Proses Penyolderan
Jika
hal diatas sudah dipahami dan dipersiapkan maka mari lanjutkan pada
tahap penyolderan. Perhatikan dengan seksama tahapan dibawah ini dan
hal-hal yang harus dilakukan selama tahap penyolderan.
1. Bersihkan PCB dan Kaki Komponen
Bersihkan
bagian-bagian yang akan disolder baik itu PCB maupun kaki komponen
elektronika dengan ampelas halus atau pisau sehingga lapisan-lapisan
cat, gemuk atau oksida tersingkirkan. Bila menggunakan kawat montase
berisolasi (misal; kawat email) maka kelupaslah dulu isolasinya
sepanjang 6-7mm kemudian ujung kawat dilapis dengan timah.
2. Memasukan Komponen Elektronika pada PCB
Kawat
kaki komponen dimasukan pada lubang PCB dan bengkokan dengan tang
sehingga terdapat pengait mekanis untuk menjaga posisi komponen. Ujung
kawat yang berdiameter besar harus dipasang sedemikian rupa sehingga
penyolderan dapat dilakukan dengan baik.
3. Mengatur Posisi PCB
Aturlah
posisi PCB dan titik solderan sehingga cairan timah dapat mengalir
sendiri ke titik yang diinginkan dengan bantuan gravitasi bumi.
4. Memanaskan PCB dan Kaki Komponen
Letakan
bagian datar dari ujung solder ke sisi yang lebar pada PCB sehingga
penyaluran panas terjadi melalui permukaan yang paling luas.
5. Menambahkan Timah pada Titik Solderan
Berikan
timah pada titik solderan dan usahakan lapisan kolophonium lebih dulu
mencair baru kemudian timah. Jumlah timah yang dilebur pada titik
solderan tidaklah harus memenuhi lingkaran pad PCB.
6. Menarik Timah Solder
Setelah
jumlah timah yang meleleh dirasa cukup, singkirkan timah dari titik
solderan. Tahan ujung solder pada titik solderan sampai timah meresap
pada semua bagian solderan. Setelah itu tarik ujung solder dari titik
solderan dan biarkan beberapa saat untuk proses pendinginan.
7. Mendinginkan Titik Solderan
Selama
pendinginan, titik penyolderan tidak boleh terguncang untuk menghindari
penyolderan dingin. Penyolderan dingin dapat dilihat dari permukaan
timah pada titik solderan yang menjadi buram.
8. Penyolderan Dingin
Penyolderan
dingin juga dapat terjadi akibat ujung solder yang kurang panas,
terlalu cepat ditarik dari titik penyolderan dan kualitas timah yang
jelek. Timah terlihat menempel berupa tetesan pada PCB, solderan seperti
ini sangatlah rapuh.
9. Perbaikan Solderan Dingin
Penyolderan
dingin bisa saja terjadi maka untuk mengatasinya lakukan pemanasan
menggunakan ujung solder pada titik solderan yang akan diperbaiki
kemudian tambahkan timah hingga timah meresap pada titik solderan.
Ketika dingin pastikan permukaan titik solderan licin dan mengkilap.
10. Perhatikan!
Untuk
menyolder komponen semikonduktor gunakanlah solder yang panas dan
lakukan dengan cepat. Hindari menggunakan solder yang dingin yang justru
membuat proses penyolderan menjadi lebih lama kecuali dalam kondisi
tertentu yang mengharuskan menggunakan solder yang lebih dingin.
2.cara mengukur kapasitor
Mengukur Elco Dengan Multitester
Sebenarnya cara yg saya sampaikan ini kurang pas untuk cek elco, dan
cara yg tepat mengukur elco adalah dengan CAPACITANCE METER, dan dia
akan menunjukkan kapasitas yg sebenarnya yg dimiliki elco itu. Tapi cara
ini juga lumayan cukup membantu, berikut caranya :
1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1 / X10 untuk elco yang ukurannya besar dan X100 / X1K untuk elco yang ukurannya kecil.
2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki ELCO (bolak balik sama saja)
3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.
Kesimpulan Hasil Pengukuran
• Jarum menunjuk angka & kembali ke tempat semula : elco baik
• Jarum menunjuk angka & tidak kembali ke tempat semula : elco bocor
• Jarum tidak bergerak sama sekali : elco putus
• Jarum menunjuk angka nol : elco short
3.transistor
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCGfF01RdBxJFJVBK70_I_f0SCHbVQkvDc4ziw9abbxqG9XPHLT-1vhyphenhyphennvg9F42sfR0HKmHvv-6i5S0nV8wT0STFCLSxmfvteAXNbQaI6u3sP7GmaQjJ4fGrTqJFc2dsPakOkk_7psYHQ/s200/Drawing1.jpg)
Menentukan
kaki transistor adalah tehnik dasar buat yang hoby elektronika.Hal ini
ternyata gampang-gampang susah,gampangnya ya kalau sudah tahu susahnya
tentu ya karena belum tahu he..he..he...
Bila kita telah dapat
menentukan mana Basis (B),Emitor (E) dan Colector (C),berarti kita dapat
mengetahui transistor itu rusak atau sudah bocor.Tadinya hal ini saya
ga posting karena dalam postingan saya dah ada rangkaian elektronika
yang berjudul
PENGUJI TRANSISTOR
dengan rangkaian ini secara otomatis kita dapat mengetahui jenis
transistor dan dapat mengetahui kaki transistor serta bahan transistor
tersebut,tapi buat para sahabat yang males membuat rangkaian dapat
menggunakan tehnik seperti ini.
Silahkan anda simak :
Pertama
temukan kaki BASE (B) seperti gambar dibawah ini,hal ini juga kita
dapat mengetahui transistor tersebut masih baik atau rusak.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWK3yCfZCKMfrII9iD84hmghpr_joNdCWY3vYDI01A3DVlPLTeSFHELHT7X13rBoc-qB1EcCx_XQ6iT1JgMJpSZdCTsxsnlp0G5mJF8anXrHG1ZnCoUs6jDzzZprTK5JUs_IbI_AaYtGg/s400/transistor.bmp)
Gunakan pada avo meter dengan skala x1 atau x10,jangan gunakan x1k atau x10k.
Hasil pengukuran diatas adalah :
1. A dan B “jalan”, Base di kaki 1 jenis transistor NPN
2. C dan D “jalan”, Base di kaki 2 jenis transistor NPN
3. E dan F “jalan”, Base di kaki 3 jenis transistor NPN
4. D dan E “jalan”, Base di kaki 1 jenis transistor PNP
5. A dan F “jalan”, Base di kaki 2 jenis transistor PNP
6. B dan C “jalan”, Base di kaki 3 jenis transistor PNP
7. Selain kombinasi di atas, berarti transistor rusak(short antar kaki-kakinya)
Mencari kaki Emitor(E) dan Colektor(C) :
1.Set AVO meter pada posisi x1k atau x10k
2.Misal transistor yang kita gunakan jenis NPN
3.Lakukan pengukuran seperti gambar di bawah
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6egam0S6GsyuYmMToxjRF6PmKucbX9yIYPp5RvoxGr71320_X3yg4yQQrZCOVss617020FyRpxtM6WimZc_7bnHaJwRahowocL4n1TmJBem_5FxvW4mCOb5dWv4z9zQTSsBBdFf82FKc/s200/kaki+transistor.bmp)
Perhatikan penunjukkan jarum, apabila jarum bergerak ke kanan maka kaki 1 (pada probe positif) adalah emittor dan kaki 2 (pada posisi probe negatif)
adalah colektor. Atau Jika dipasang kebalikkannya (probe positif pada
kaki 2 dan probe negatif pada kaki 1) dan jarum tidak bergerak, maka
kaki 1 adalah emitter dan kaki 2 adalah kolektor.
Untuk transistor jenis PNP dapat dilakukan seperti diatas dan hasilnya kebalikan dari jenis NPN
4.cara mengecek transistor
ransistor adalah termasuk komponen utama dalam elektronika. Transistor terbuat dari 2 dioda germanium yang
disatukan. Tegangan kerja transistor sama dengan dioda yaitu 0,6 volt.
Saat ini hampir semua perangkat elektronika menggunakan transistor
sebagai komponen utama selain IC. Transistor juga merupakan komponen
yang paling rawan mengalami kerusakan, karena kelemahan yang
dimilikinya. Nah, bagaimana cara mengetahui dan mengetes kerusakan
transistor tersebut ? Silahkan simak terus artikel berikut.
Transistor memiliki 3 kaki yaitu :
- EMITOR (E)
- BASIS (B)
- COLECTOR (C)
Jenis transistor ada 2 yaitu :
- Transistor PNP (anoda katoda anoda / kaki katoda yang disatukan)
- Transistor NPN (katoda anoda katoda / kaki anoda yang disatukan)
Contoh transistor : C 828, FCS 9014, FCS 9013, TIP 32, TIP 31, C5149, C5129, C5804, BU2520DF, BU2507DX, dll
Simbol di rangkaian : “Q”, simbol gambarnya dibawah ini :
Menentukan Kaki Transistor
Menentukan Kaki Basis
Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 atau X100.
Misalkan kaki transistor kita namakan A, B, dan C.
Bila probe merah / hitam => kaki A dan probe lainnya => 2 kaki lainnya secara bergantian
jarum bergerak semua dan jika dibalik posisi hubungnya tidak bergerak semua maka itulah kaki BASIS.
Menentukan Kaki Colector NPN
Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K atau X10K.
Bila probe merah => kaki B dan probe hitam => kaki C. Kemudian
kaki A (basis) dan kaki B dipegang dengan tangan tapi antar kaki jangan
sampai terhubung. Bila jarum bergerak sedikit berarti kaki B itulah kaki
COLECTOR.
Jika kaki basis dan colector sudah diketahui berarti kaki satunya adalah emitor.
Mengukur Transistor Dengan Multitester
Batas ukur pada Ohmmeter X10 / X100
- TRANSISTOR PNP
![batasukurpnp](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tCyUhO-sSV58D5BN0D2MuOSd-tbn-OM5gVX0j0MILgousKkuvs_SLoOVmKabDu0Wacu6PkukM2_RS7qWL9oc-UoBKUUfOVW-JFpKWd6kd0qrgUtzDb3yILVYRUA5rjytck=s0-d)
![gambarukurpnp](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_u3zEj_cXBO4_p5pJETnkXeOtVCsPJ_FB4dspKrbKORqGid8tz2eEDqMEXz5_4iiDJdB87bjh_3GxcQfvcIC8pOd79UqFNlUHWOmE_U4rWNPn6mAGwjLg5D-7lo8rmfzHfc8g=s0-d)
- TRANSISTOR NPN
![batasukurnpn](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tY8a2cJHYiL8FdH5vuJOF9rTu6gaR8_R6jRBp-zmUX8HgsvbyKImzJN7_5VbbH12bBpPPg5nVceyGsVxEYoTmf69tGMSYJjHV5MLzOsw4z7-SkoiXn039XjOrsNCTxHms=s0-d)
![gambarukurnpn](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tGPYEQ_04KFlHvqjD-Abjs4Wa1BkZnS64E2p82TxhAoBwWNud2ruYn0KxKAvaaC97sxT_OV4kW31ErDLevx0RVEv92PeddIjfUzmNcN8D-6Tfdbxq8-9ijZN3jUv22SoCFFA=s0-d)
- TRANSISTOR NPN DENGAN DUMPER
![batasukurdumper](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_sM0QGu02AQbrfA6CdNEgQ9o-JdENLe5Grt3-2Th2Ak5IPu5VS0bdf-59HZcFrfFghLQYIWcQN7wcNYpBTjtfrik_J-YEeprZjJTLdATj9aHhahvIaOFBzjI-uQh2nDpO3xCVK5=s0-d)
Demikian apa yang bisa saya sharing, semoga bisa bermanfaat bagi pengunjung semua.
5.cara mengetahui kapasitas
a.resistor
GABUNGAN RESISTOR
Resistor Hubung Seri
Resistor yang dihubungkan seri nilai hambatannya adalah Rt = R1 + R2 + R ...
Misal : 1K Ohm + 1K Ohm = 2K Ohm
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWV2YCNBr6huiTL51omIgUdY0ZmJ0xCiJzCGCq8VpdKJTFRnqvmKIReMsYGAeWX52NhryLiayAkqgpMSpEhn3FGtiYT-FbCel7si2Xo2braIsPjGHcNNDqhwuzpkQc-W2wkvN2q6TrwAQ/s320/hubung+seri.JPG)
Resistor Hubung Paralel
Resistor yang dihubungkan paralel hasilnya adalah 1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R .....
Misal : 1K Ohm diparalel dengan 1K Ohm hasilnya adalah 0,5 K Ohm.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1u8W-LPwXcJRyD1aASociiWJIMIot6_PRAEA3XNDPgMcv07VbwZN-nbcHsUgOOsouzrgBYLceApgSqqhCcIIIWD1eW7cYmNP6o-Iule-7kk0c-yQlfA3VDi0BHMFPEYB9JLgQyTq5eKU/s320/hubung+paralel.JPG)
Mengukur Resistor Dengan Multi Tester
1. Pastikan anda sudah melakukan zerro Ohm adj.
2. Putar batas ukur pada Ohmmeter (pastikan batas ukur lebih tinggi atau hampir sama dengan perkiraan resistor yang diukur).
3. Hubungkan probe ke masing-masing kaki resistor (bolak balik sama saja)
4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9p6eHdOXHQ7CJPVp6wRUAgmX4JhcB4Y4tWrK2mMePBYqo9AOAfaCJqUETbd6WOKqt9X82Z7Vnfk6RhP6feDrTwshrrYh7FZ9y2n5quT_3M-ushEHOTZqdU4ONbTjJd-apAcPIhZSspaY/s320/cara+ukur+resistor.JPG)
Kesimpulan Hasil Pengukuran1. Jarum menunjuk angka sesuai dengan ukuran aslinya : resistor baik
2. Jarum menunjuk angka lebih besar / kecil dari ukuran aslinya : resistor rusak
3. Jarum tidak bergerak sama sekali : resistor putus
4. Jarum menunjuk angka nol : resistor short
b.kapasitor
Sebenarnya cara ini juga kurang pas untuk cek kapasitor, dan cara yg
tepat mengukur elco adalah dengan CAPACITANCE METER, dan dia akan
menunjukkan kapasitas yg sebenarnya yg dimiliki elco itu. Tapi cara ini
juga lumayan cukup membantu, berikut caranya :
1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K / X10K
2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki kapasitor (bolak balik sama saja)
3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDB1O20YVaG3Oh7PuT2sLTI44ARwcrclo6KYNPkLofVKNleVMyvYVgl4ee0fe4nKjKvWCZ3xPJVgsi62VkKPVGno9CpMjN0DkHOtUM_xABvx3m6icRa21Y3zdjujKfGq6dztNufAtERPc/s320/2.JPG)
Kesimpulan Hasil Pengukuran
• Jarum menunjuk angka kemudian & ke tempat semula : kapasitor baik
• Jarum menunjuk angka tdk kembali ke tempat semula : kapasitor bocor
• Jarum tidak bergerak : kapasitor putus
• Jarum menunjuk angka nol : kapasitor short
sumberekohasan
c.transistor